Senin, 17 Juni 2013

Pulang


Apa kabar mungkin itu kalimat yang tepat untuk aku ucapkan dimalam ini pada blog ini, sudah lama aku tidak lagi berkowar – kowar disini. Bukan tanpa alasan aku meninggalkan ini semua, beberapa aktifitas kerjaku saat itu cukup menguras tenaga karena sebuah target pribadi. Targetku yaitu Resign, ya mengundurkan diri dan itu mungkin sangat aneh untuk di dengar. Mungkin akan menimbulakan banyak pertanyaan tentang keputusan ini, tapi cukup tahu saja karena aku tidak akan menuliskan alasan mengapa dan kenapa aku mengundurkan diri dari pekerjaanku, he,,he,,.

Oke mari kita kembali kepada judul tulisanku sekarang, pada akhir bulan April aku mendapat kabar keadaan Ibu sedang tidak baik dan katanya kondisinya memburuk. Khawatir dan cemas saat mendengar itu datang melebihi kecepatan Jet. Pikiran dan perasaan sangat kacau, ditambah pekerjaan yang sedang dalam zona klimaks ditambah hubungan dengan kekasih dalam proses cobaan. Araggthhh itulah kalimat yang bisa terucap saat semuanya datang bersamaan, terkadang aku ingin melempar dan membakar bahkan memakan semua tumpukan kertas yang ada dimeja kerjaku, membunuh setiap client yang menggampangkan semua proses kerjaan, seperti Mr “MT” yang selalu menggampangkan semua polemik kehidupan dengan modal kalimat “Super”, dan memaki pacarku yang selalu tidak bisa memahami keadaanku. Dan aku juga sadar ternyata hal – hal tersebut tidak dapat aku lakukan, mungkin karena itu bukan sikapku.

Tapi prioritasku adalah keadaan Ibu, aku tidak terlalu perduli dengan kerjaanku karena sebisa aku kerjakan akan aku kerjakan, lalu pacarku biarlah dia dan nanti juga dia kembali membaik sebab itu yang sering terjadi. Ibu.. Ibu... Ibu itu yang selalu aku pikirkan, bagaimana hari ini setalah kemarin belum ada kabar baik dan itulah yang selalu aku pikirkan setiap harinya.

Dan pada akhirnya aku mengambil sebuah keputusan untuk Resign dari kantor dengan beberapa pertimbangan karena aku rasa waktunya sudah tepat. Aku masih ingat tanggal 6 Mei aku mengajukan surat Resign dan besoknya aku take off pulang sekitar jam 09.00 Wib dari Medan-Jakarta. Selamat tinggal kota Medan dan maaf atas segala kesalahan, sampai ketemu dilain waktu. Aha ternyata target Resign ku tidak sesuai dengan harapan, ini genting ini keadaan bimbang dan aku harus segera pulang tanpa memperdulikan target Resign. Kerjaan sudah aku hand over pada team hebat dikantor (katanya) sudahlah biarkan saja mereka yang meneruskan, lagian kerjaan sudah sampai 70% dan aku rasa itu sudah tinggal enjoynya saja.

Seperti biasa dibandara Soekarno-Hatta aku di jemput sahabatku, dia saudaraku dia juga sahabatku dan dialah yang selalu menjemput dan juga mengantarkanku di Bandara Soekarno-Hatta. Bandara Soekarno-Hatta sudah seperti jembatan pertemuan kangen aku dengan sahabatku ini. Pelukan sahabat terpancar hangat dibandara ini, salam khas sahabat selalu aku ingat kalau aku sampai dibandara ini.

Kali ini aku tidak bisa singgah terlalu lama ditempatnya (Cikokol-Tanggerang) karena aku harus segera pulang ke Kuningan untuk memeluk Ibu tercinta dan Ayah, untuk menguatkan mereka bahwa kami sekeluarga bisa dan akan terus berusa untuk melewati semua cobaan Allah SWT. Karena aku yakin kami sekeluarga bisa melewati ini semua.

Rabu, 30 Januari 2013

17 Juni 2012 #1


17-06-2012
Hai apa kabar alas putih dalam monitor, apa kabar dunia keduaku. Sudah cukup lama aku tidak berbagi cerita, sudah cukup lama jari - jariku tidak menari karena irama pikiranku. Hahhhh... kangen juga ternyata yah..??? dan sore ini sebuah lagu "Coldplay - Fix You", secangkir kopi dan beberapa batang rokok menemaniku untuk menarikan jemariku.

Kali ini aku ingin cerita makna angka sebagai judul dari tulisanku yang gak penting ini. 17-06-12 adalah susunan angka yang membentuk tanggal, bulan dan tahun. Angka ini sangat bermakna bagiku, bermakna karena sesosok hawa dibaliknya. Yaa.. ini merupakan tanggal jadian aku dan dia pacarku yang sangat cantik dan manis, saat aku melihat senyumnya maka saat itu kebahagian ada diatas pundakku. Aku mencintainya dan seperti dia mencintaiku.

Kami bertemu di dunia maya tepatnya di Facebook, sebuah jejaring sosial yang sedang marak digunakan saat - saat ini. Saat itu aku yang add dia untuk jadi pertemanan, awalnya aku hanya iseng add dia karena dia mempunyai banyak teman sekampung denganku dalam Facebook nya, sementara identitas dia beralamat di Cirebon. Dari identitas dia itulah aku merasa penasaran, kenapa dia punya begitu banyak teman yang sekampung denganku dalam Facebook nya, bahkan dia berteman dengan adik pertamaku. Awal dari situlah aku add dia untuk jadi pertemanan dalam Facebook. 

Setelah dia komfirmasi pertemanan denganku aku mulai banyak memperhatikan foto - foto dia dalam Facebook, aku belaga bego untuk menanyakan siapa dia pada teman - teman yang terhubung Facebook dia dan aku. Rasa malu dan bercampur dengan rasa ingin tahu membuat aku salah tingkah saat memandang dia dalam Facebook, dan akhirnya aku pun mulai mengetahui siapa dia yang ternyata dia salah satu penduduk kampungku, dan itu berarti dia satu kampung denganku. Uaallahhhh... kemana aja aku selama ini, sampai - sampai aku gak kenal sosok hawa yang cantik dan manis dari kampungku. 

Pencarian tentang siapa dia pun terus aku lanjutkan setelah mengetahui dia adalah anak satu kampung. Yang jadi penasaran kenapa dia ada di Cirebon dan bersekolah di SMA 4 Cirebon..??? sementara yang aku tahu rata - rata anak kampungku meneruskan jenjang SMA/SMK biasanya di kabupaten. Aku mulai bertanya pada teman - teman dia yang aku kenal dan dekat denganku, aku ingin tahu kenapa dia bisa di Cirebon dan bukan di kabupaten..??? setelah aku mencari informasi ternyata dia tinggal sama saudaranya di Cirebon dan meneruskan jenjang sekolah dia disana, tetapi dia juga suka pulang ke kampung kalau libur semester.

Semakin hari semakin aku ingin tahu siapa dia dan sosok tentang dia semakin itu pula aku lupa akan apa yang aku lakukan ini. Hahahaha... ada apa ini? Hahahaha... kenapa ini? Hahahaha... ko bisa yah dia membawa aku untuk tahu siapa dia, dan dia juga membuat sebuah aktifitas baru dalam hidupku yaitu gemar memandang foto dia di Facebook, aku mulai like foto - foto dia di Facebook tanpa komen apapun karena merasa aku gak kenal dia dan dia gak kenal aku. Pernah suatu hari aku terbawa lamunan saat memandang foto - foto dia di Facebook, saat itu masih jam kantor dan tanpa di sadari dibelakang aku ada seseorang yang memperhatikan aku, dan sialnya lagi orang ini tetangga nya. Sumpah malunya saat itu, tapi itu bukan sesuatu yang negatif bagiku. Aku hanya malu, saat itu aku sungguh gak sadar bahwa dibelakangku ada orang yang memperhatikanku memandangi foto dia. Ohhh my God.... apa dia mengajaku untuk mengenal dia semakin dalam.

Kebiasaan baru pun tumbuh di dalam aktifitasku saat kerja, saat kerjaan mulai kosong sering aku habiskan untuk memandangi dia di Facebook. Dan saat itu aku ingin sekali mengenal siapa dia dan aku ingin berkenalan dengan dia, tapi apa aku harus pulang dulu ke Kuningan dan mencari moment saat dia pulang kampung, tapi masa iya aku harus melakukan itu? suatu hal yang belum aku ketahui hasilnya. Aku ingin kirim dia message di Facebook tetapi aku malu, aku takut dia mengabaikan itu semua. Yaaa Tuhan... bantu jagoanmu ini.. hahahaha... dan pada akhirnya Tuhan menunjukan kebaikan Dia untuk memudahkan hambanya yang sedang kesulitan ini. Aku memang sangat yakin Tuhan akan memudahkan perjuanganku ini, aku yakin suatu hari nanti Tuhan akan menunjukan kepadaku sebuah jalan untuk bisa kenal dia. dan pada akhirnya Tuhan mengirim seorang temannya kesini, ketempat dimana aku tinggal, di sebuah kota di pulau Sumatea dan tepatnya ibu kota Sumatera Utara. Saat itu teman dia berada disini untuk menyaksikan pernikahan abangnya yang kebetulan abangnya pernah bekerja satu kantor denganku. Saat teman dia disini aku mulai mencari informasi tentang dia, dan meminta nomer ponsel dia. dan pada akhirnya aku mendapatkan nomer ponsel dia, dan ternyata tidak cukup lama untuk mendapatkan nomer ponsel dari temannya ini, karena temannya ini merupakan tetanggaku di kampung. Nahhh inilah awal aku mulai masuk ke kehidupan dia, dan inilah jalan awal yang di tunjukan tuhan kepadaku.

Sekarang aku sudah dapat nomer ponsel dia, yang tinggal pijit tanda call di ponselku maka saat itu aku akan kenal suara dia. Tapi bukan ini yang pertimbangan dalam pikiranku, yang aku pikirkan saat itu adalah sebuah tanda tanya "ko bisa aku jadi begini, mencari identitas dia sampai dapat nomer ponsel dia. ada apa ini...???" hahaha aku mulai senyum - senyum sendiri saat memikirkan itu, Owwww apakah aku...?????? ah masa sihhh tapi aku belum kenal dia, belum tahu dia baik suara ataupun wajah.... ( to be continued ) :D