Jumat, 13 April 2012

ini hanya tentang nomer 24

Pada tanggal 08 April 2012 maka aku ucapan welcome 24 thn, dan kini kau hadir menggantikan posisi pendahulumu yaitu 23 thn untuk menempati kursi di pundak kehidupanku. Seperti biasa aku katakan pada semua hitungan angka usia yang hinggap di tubuhku, bahwa aku punya permintaan dan pastilah permintaanku adalah sebuah harapan dan doa yang terbaik selama kalian ada dalam tubuhku. Dan kali ini aku katakan hal ini padamu 24 thn selaku pengganti angka 23 thn dalam hidupku.

Sesungguhnya kedatangan angka 24 thn ini sangatlah kurang sempurna, apalagi melihat hitungan yang cukup lumayan matang untuk usia 24 thn. Sebelumnya aku mendambakan, saat malam perpisahan antara usia 23 thn dengan tubuh ini dan disaat itu pula datangnya usia 24 tahun. Ada sosok hawa yang mungkin belahan jiwaku membawakan sebuah kue tart cokelat persegi dengan ukuran 10 x 10 cm ditambah satu batang lilin kecil berwarna biru tepat ada di depan mataku. Atau tiga potong donat cokelat diatas piring yang di tata menumpuk dan tidak lupa lilin kecil berwana biru ditengah lingkaran donat tersaji di depan mataku, maka sempurnalah kedatanganmu wahai usia 24 thn. Tapi semua itu tidak terjadi dan itu hanya harapan untuk mengawali usia 24 thn dan dilanjutkan harapan - harapan baik yang lainnya.

Sekarang angka 24 sudah hinggap di pundak tubuh ini, dan aku persilahkan kau duduk dalam kursi tubuh ini walau tak sesuai yang aku dambakan saat kau datang. Tetapi aku tidak menyalahkan kedatangmu, aku juga tidak akan membebani usia ini dengan hal - hal sering di bilang orang suatu keharuskan dalam usia ini. Sekali lagi aku katakan padamu wahai 24 thn, bahwa kau adalah sahabatku untuk satu tahun mengarungi kehidupan duniaku. Aku hanya berharap padamu 24 thn, jangan kau dengarkan ocehan - ocehan yang sering bukan urusanmu. Karena yang aku tahu, kau hanyalah menemaniku tanpa harus terbebani hal - hal yang tidak penting selain kebersamaan dan doa kita berdua untuk harapan yang terbaik dan indah di akhir nanti.

Usia bukankah hanya hitungan angka, dan bukan beban yang harus diukur dengan beratnya hitungan tersebut. Maka mari kita sambut satu tahun kedepan dalam zona 24 thn ini untuk harapan yang terbaik, mari kita berjalan menikmatinya, mari kita melangkah dengan kedewasaan untuk suatu keberhasilan. Dan di akhir nanti saat kau bernjak pergi untuk di gantikan penerusmu maka kau tinggalkan suatu hal yang indah dan baik untuk di lanjutkan oleh usia 25 thn.

Mari kita bersama menempuh ini semua dengan tugas masing - masing. dan kau 24 thn, cukuplah kau duduk di tubuh ini serta mengingatkanku akan dirimu ada dalam tubuhku, serta memotivasiku untuk selalu menjalani yang terbaik karena hidupku hanya sementara di dunia ini. Dan aku juga tidak tahu usiaku endingnya pada angka berapa untuk berada di dunia ini. Maka aku hanya ingin bersemangat menempuh usia 24 thn ini, dan mari jalani kebersamaan tubuh dengan usia 24 thn ini tanpa harus terbebani oleh apapun dan siapapun.

Sabtu, 07 April 2012

just question

Malam ini aku coba berteriak kembali, mencoba membuka mulut yang selalu membisu karena suatu keadaan hidup. Tetapi kenyataan bahwa mulutku hanya bisa diam untuk meneriakan keadaan ini, dan tidak bisa berteriak seperti harapanku di malam - malam sebelumnya. Ingin rasanya suaraku laksana guntur yang berkumandang riang tanpa peduli apapun yang diterpanya di saat hujan. Menghacurkan segala bentuk yang menghalangi teriakannya, dan tak ada seorangpun yang bisa memarahi dia untuk berhenti berteriak. Itulah hebatnya guntur dengan suara yang hebat untuk berkumandang riang saat hujan turun kebumi.


Keadaan hidup ini yang membuatku bisu tak bersuara, tapi aku harus menyalahkan siapa atas keadaan ini. Tidak mungkin aku menyalahkan orang tua yang telah mengantarku untuk hidup kedunia, atau tidak mungkin pula aku marah kepada Tuhan yang telah menghembuskan nafasku kedunia. Memang sering aku memvonis keadaanku yang seperti tidak adil, tapi aku cukup sadar dan tahu percis bahwa diluar sana masih banyak yang lebih tidak beruntung lagi dari keadaanku. Aku juga tahu diluar sana banyak yang lebih kurang bahagia dariku dan lebih menyakitkan dari keadaahku.


Berbagai hal dan masalah ini cukup membuat aku lemah dan letih. Aku serasa tidak sanggup lagi menjalani ini sendiri, memikul semua kenyataan yang sebenarnya itu bukan kenyataan pada diriku atau tubuhku ini. Tuhan, kau yang tahu tentang apa yang aku pikirkan dan kau pun tahu tentang apa yang akan terjadi terhadapku. Tapi sekiranyalah kau berbaik hati untuk kali ini, berbaik hati saat hambamu ini mulai tidak seimbang menjalani perjalanan ini. Kaki ini serasa letih dan pegal saat aku berjalan, tangan ini serasa tak sanggup meraih akan apa yang aku lihat, dan mata ini seperti sayup ketika aku harus melihat kedepan yang begitu jauh disana. Tolonglah aku untuk kali ini, karena aku tidak mengerti harus kemana dan kepada siapa aku memohon. Yang aku tahu hanya kau yang memberi cobaan dan jalan keluarnya, aku cukup tidak peduli tentang arahan dari suara burung di sekelilingku yang selalu membuat aku bingung akan kicauan mereka.


Kini keadanku semakin tidak benar untuk dilihat, situasi yang kacau menimbulkan amarah di berbagai tempat yang aku singgahi. Keadaan ini sangat konyol, keadaan yang sulit aku lawan dengan otak yang ukuranya kecil di banding isi lambungku. Walau keadaan ini tidaklah membuatku untuk mengeluarkan amarahku terhadap cangkir kopi yang menemaniku malam ini, tetapi aku mengabaikan kopi panasku menjadi dingin karena pikiran yang melayang tidak jelas arah dan tujuan.


Sekali lagi tuhan, aku tidak perlu nyanyian tetangga rumahku untuk memberikan solusi yang sering kali membuat aku emosi. Untuk kali ini aku ingin dengarkan suaramu Tuhan untuk memberiku petunjuk, karena aku tidak ingin keadaan ini membuat semua menjadi aneh untuk esok hari. Tuhan jangan kau membuat pikiran selalu mempertanyakan keadaan ini, maka untuk malam ini semua tulisan ini hanya untuk bertanya kepada-MU.