Selasa, 17 Januari 2012

lagi - lagi hidupku yang ini dan bukan yang itu . . . .

Kringgg #### bunyi Hanphone di kantong celana jeans ku di pagi ini, ternyata itu telephone dari Ibu di kampung sana. Beliau menyampaikan kabar tentang penyakit yang di derita dia selama sepuluh tahun belakangan ini, berbagai solusi dan medis serta alternatif  yang dia jalankan merasa gagal karena sampai detik ini juga dia masih merasa hal yang sama yaitu nihil. Beliau bilang, ada kemungkinan dari segala sesuatu yang terjadi selama ini kepada keluarga kami adalah dari sebuah tempat dimana kami tinggal yaitu rumah kecil kami yang di bangun dari hasil keringat Ayah. Percaya dan kadang tidak tentang hal - hal seperti ini, tapi memang ada yang kelihatan nyata, walaupun pikiranku tentang hal itu masih belum sampai pada puncak 100%, tetapi aku harus belajar untuk melihat tentang budaya dan kepercayaan para orang tua pendahulu kita karena mereka berpengalaman tentang hal itu pernah ada dan terjadi.

Situasi yang cukup sulit ketika Ibu bilang "gimana kalau kita mulai lagi dari nol, dengan tempat baru walau itu hanya sebatas gubuk kecil". Pernyataan itu membuat aku berpikir panjang, bukan tentang keadaan yang akan aku terima karena sebuah gubuk kecil atau hal yang harus kami mulai dari nol lagi. Tetapi yang membuat aku sulit yaitu bagaimana untuk mengawali membangun dari nol ini, apalagi adik - adik aku yang belum mengerti tentang polemik kehidupan dan bagaimana psikologis mereka dan itu salah satu yang membuat aku hari ini tidak fokus dengan aktifitasku tapi aku harus profesional walau pikiran ini entah kemana.

Aku percaya Allah SWT itu baik dan tidak ada yang lebih baik kecuali DIA, dan aku percaya tentang apa yang terjadi kemarin, hari ini, dan esok adalah hal yang di berikan DIA berupa kebaikan buat keluargaku. Walau terkadang sebagai manusia, kita tidak luput dari rasa amarah yang menimbulkan berbagai kata - kata yang harusnya tidak kita keluarkan karena kita mempunyai Allah SWT yang maha sempurna.

Mungkin untuk saat ini aku bilang "lagi - lagi hidupku yang ini dan bukan yang itu" dan aku sadar kalimat itu adalah kalimat yang salah untuk di ucapkan, tapi aku hanya manusia dan tidak mempunyai kesempurnaan.