Jumat, 29 Juni 2012

tentang coach

hampir satu bulan penuh gue belum lagi buka blog dan membuang beberapa kata yang menjadi hamparan kalimat. terakhir kali gue menulis itu tanggal 02 Juni 2012, dan saat itu gue menulis tentang bidadari yang hinggap di pikiran kepala ini. dan untuk sekarang gue juga bingung mau menulis apa dalam blog ini. yang pasti begini deh, daripada gue bingung - bingun dengan apa yang mesti gue pikirkan untuk memberi kata - kata pada blog ini, mendingan gue share dari apa yang gue baca di blog teman gue.

teman gue memang pintar menulis kayanya walau gue juga gak tahu apa dia benar - benar pintar menulis dan punya bakat dalam bidang tulis. tetapi tulisan dia sangat bagus dan dapat dengan cepat gue mengerti, setiap gue mulai menulis dalam blog ini gue pasti baca dulu blog dia sebagai acuan dan motivator dalam tulisan gue. karena gue pikir dia tipe anak yang hebat yang tak selalu menjadikan lingkungan dan apa yang dilihat oleh sebagai tuntutan hidup dia. seperti dia bilang dalam tulisannya :

ini dia tulisannya " Gue sering ngerasa malu juga setelah dipikir-pikir lagi. Songong banget hidup yang udah hampir 20 sekian tahun ini *eehm... gue selalu berpikir gue ini udah mandiri se mandiri-mandirinya deh. Gue emang jarang banget melibatkan banyak orang dalam urusan yang gue anggep pribadi. Tapi bukan berarti gue ga butuh orang lain ya... Ini cuma masalah biasa dan enggak biasa aja kok. Biasanya buat hal-hal yang gue anggep udah bisa gue selesein sendiri, ya gue ga bakalan banyak omong. Dan malah gue suka lupa kalo gue lagi ada masalah.haha...maap aja gue bukan tipe yang suka mikir-mikir begitu ya. Kadang-kadang kalo lagi gondok banget atau lagi sensi banget dan ga ada penyalurannya sama sekali *secara maki-maki orang yang lagi gue keselin juga enggak bisa* biasanya gue nulis. yang paling gampang si nulis kutukan di status twitter. Mulut gue lebih berbahaya kalo udah menyumpah serapah begitu ya...beware!!! Ortu juga jarang banget terlibat dalam masalah-masalah gue, itu adalah salah satu kehebatan gue juga karena dapet kepercayaan penuh dari Ortu. *Maaf walau sebenernya udah banyak ngecewain*. Bersyukur banget gue bisa punya orangtua yang enggak terlalu ikut campur dan sangat pengertian sama anaknya yang songong. Trims ya...mom & dad *Ehhm.. Akhir-akhir ini berhubung tanggal ulang tahun gue yang semakin deket, gue jadi sering keingetan juga. selama 20 sekian tahun ini seinget gue belom pernah gue ngambil satu keputusan yang "Besar", yang berarti itu bakalan nentuin kemana arah hidup gue ini untuk seterus seterusnya lagi. Gue tipe yang lurus-lurus aja. Saking lurusnya sampe-sampe di depan ada tembok,ada tong sampah, ada jurang juga gue masih tetep jalan lurus.hahaha.... Gue udah sangat mandiri dan hidup terpisah dari orang tua gue. Tapi gue belom bisa mutusin hidup gue ni mau di apain???? Gue si baru menikmati semua yang ada depan mata aja. Gue sama sekali belom ngambil putusan apapun tentang harus gimana, ngapain, apa yang gue mau, atau apa lah gitu... Kepikiran juga baru sekarang :p. Kayanya gue emang harus banyak-banyak baca buku rohanin biar punya tujuan hidup apa ya??? saking wolesnya gue sama hidup.... Gue liat temen-temen gue ada yang begini, ada yang begitu, yang sedih karena ini, yang punya masalah itu, yang udah jadi anu, yang masih berusaha jadi anu, rasanya gue seolah-olah keluar dari proses itu ya??Gue enggak pernah tau kemana takdir bakalan mendaratkan gue, seharusnya si enggak jelek-jelek banget takdir hidup gue ya??hahhaa... amiiiiiiiin!!!!

tulisan ini keren, kriteria yang di tulis menggambarkan itulah dia. sosok yang selalu bisa menghadapi dan menikmati hidupnya sendiri, dan itu sungguh luar biasa. dan itulah yang kenapa gue selalu bilang dia "coach" dan itu pas banget buat panggilan dia. jadi pengen tahu tentang hidupnya, pengen gue gali semua pengalaman hidup dia untuk jadi buku panduan gue.

"coach, kau hebat kali bah" mungkin kalimat yang tepat gue bilang secara tempat gue berdirih saat ini adalah ranah Medan :D. sekali lagi coach, tulisan hebat... ni dia orangnya ---> (@ay_ayro)


Sabtu, 02 Juni 2012

siapa dia ...

Siapa dia...? begitulah pertanyaanku belakangan ini. Siapa dia yang kini hadir dalam hitungan detik waktu yang aku lalui, siapa dia yang kini berirama dengan nada detak jantungku, siapa dia yang membuat imajinasi - imajinasi hebat dalam pikiranku, siapa dia yang membuat aku tidak lagi memikirkan kegelapan hari, lalu siapa dia yang telah membuat warna pelangi begitu indah. dan sekali lagi aku bertanya siapa dia ...? Tuhan, inikah tentang dia ...? Tuhan, apakah kau kirim dia untuk ku ...?

Kini dia adalah sosok yang menemani hari - hariku, menemani aktifitasku dan dia selalu meyakinkan aku untuk selalu tidak kalah melawan hari. Untuk mu (dia), aku hanya bisa berkata "welcome to my life" dan terima kasih untuk semua yang terjadi dalam hidupku belakangan ini. Aku selalu berharap tentang apa yang terjadi ini akan terus aku alami hanya denganmu (dia). Sekali lagi aku katakan "aku hanya ingin mengalami semua yang terjadi ini hanya denganmu (dia)"