Indonesia 30 Maret 2012
Kawan, dalam seminggu ini
negeri tercinta kita dalam situasi yang sangat genting akibat rencana
Pemerintah akan menaikan BBM bersubsidi. Setiap hari dan disetiap daerah
dari sabang sampai merauke aksi demontrasi sedang marak terjadi.
Kawan,
setiap hari dalam seminggu ini media elektronik dan cetak mengabarkan
tentang bebagai aksi demontrasi. Demontrasi yang terjadi di negeri ini
seakan mengingatkanku pada era reformasi tahun 1998 lalu. Dimana
Fasilitas umum milik kita rata – rata hancur akibat emosi teman – teman
mahasiswa dan masyarakat yang laksana bom meledak ditengah pusat kota.
Fasilitas umum milik kita seperti lampu merah, pos polisi, pagar – pagar
di jalan raya, atau gerbang kantor pemerintahan, mobil dinas pemerintah
kita dll kini rusak akibat emosi teman – teman mahasiswa dan masyarakat
yang demo. Keadaan teman – teman dan saudara – saudar kita yang marah
di luar sana seperti mulai tidak percaya terhadap manusia – manusia yang
mewakili mereka untuk duduk dengan mahkota yang kita pakaikan di kepala
mereka untuk memimpin negeri permai tercinta ini. Dan keadaan itu
sangat memperihatinkan untuk kita saksikan, karena peperangan terjadi
sesama saudara – saudara kita sendiri.
Kawan, aku sangat
tidak mengerti tentang ilmu pemerintahan ataupun politik. Tetapi aku
sedikit memahamii akan keadaan kita dan saudara – saudara kita (Rakyat
Indonesia) yang seperti dilupakan oleh mereka selaku tonggak perwakilan
kita di senayan sana. Dan mereka seakaan tidak percaya lagi ketika orang
– orang pemerintah yang semestinya mereka hormati kini mereka yang
mewakilinnya malah menghianati karena korupsi dan hal – hal yang tidak
pro rakyat.
Kawan, perang oposisi dan koalisi partai yang
terjadi di negeri ini seakan hanya symbol untuk memperjuangkan kantong
dan ketenaran mereka sendiri selaku oposisi dan koalisi. Bahkan ada
partai – partai koalisi yang mulai membelot dari partai pemerintahan
yang selaku raja karena kemenangan pemilu 2009 lalu. Lalu apakah hal
seperti itu hanya sebagai cari muka menjelang pemilu 2014 karena keadan
panas ini..? dan apakah partai oposisi benar – benar pro terhadap
rakyat, atau hanya mencari muka agar rakyat merasa simpati kepada mereka
sehingga memudahkan untuk pemilu 2014 nanti..? ataukah partai penguasa
selaku pengisi tahta kepemerintahan seakan lupa terhadap kepercayaan
rakyat berikan kepada mereka sampai mereka menaikan harga BBM saat
keadan ekonomi rakyat tidak kondusif, dan itu seperti bom yang meledak
di kehidupan mereka. Dan lihatlah sekarang, keadan teman – teman
mahasiswa dan masyarakat seolah mereka tidak melihat lagi suatu
kepercayaan terhadap orang – orang yang duduk dengan mahkota itu.
Kemudian mereka melakukan demo di berbagai daerah dan ibu kota, dan
begitu marak dengan anarkisme.
Kawan, lihatlah kabar ini
dengan kepala dingin dan jangan dengan nafsu akibat media yang
mengabarkan berita untuk mencari siapa yang salah dan benar. Lalu
janganlah kita terpropokasi akibat pemberitaan atau isu - isu yang
sering kita dengar hanya setengah dan belum sepenuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar