Minggu, 04 Maret 2012

setiap detik seperti malam

Detik berganti menit, menit berganti jam, dan jam berganti menjadi hari. Tetapi semua itu terasa tak mempunyai arti ketika hati ini kosong, tak ada arti serasa aku berjalan dalam kegelapan malam dan yang aku tahu hanya hening, sepi dan senyap yang ditemani dingin angin.

Hal seperti ini sering aku alami dalam berbagai keadaan dan perjalanan kehidupanku. Problema sering kali menerpa raga ini seperti halnya angin yang menerpa pepohonan di gurun pasir. Tetapi itu adalah kenyataan yang  harus aku perjuangkan dan yang harus aku lawan. Lengan baju aku sisihkan, aku usap tetesan keringat yang bercucuran dan kulawan terik panas mentari yang menemani kehidupan, tetapi itu semua belumlah sempurna untuk menjadikan aku kuat. Aku butuh doa' dan motivasi dari orang tua, adik - adik aku dan juga keluargaku. Dan itu juga belumlah sampai pada klimaks dukungan yang aku butuhkan, dan kenyataannya sampai detik ini juga aku masih merasa sepi dan sendiri.

Aku butuh dia sebagai penyempurna motivasi dan menjadikan kekuatan terbesar dalam hidup aku untuk menjalani kehidupan ini. Aku ingin merubah detik dalam hidupku, karena selama ini aku merasa malam selalu ada dalam detik kehidupanku. Setiap detiku terasa hening dan dingin seperti merasakan malam dalam detik karena perasaanku seperti itu. Aku tahu aku salah dalam mengambil suatu keputusan dalam hubungan kita, tetapi aku hanya manusia biasa yang selalu berubah dalam setiap keadaan. Saat ini kau kembali hadir dalam kehidupanku, kau mulai ada dalam hariku dan kau membuat rasa itu hadir untuk yang kedua kalinya. Aku meminta sebuah pernyataanmu tentang harapan, dan kamu bilang harapan itu akan selalu ada untuku. Tapi pada kenyataannya, sampai hari ini kamu terdiam dan membisu saat aku mempertanyaakan tentangmu untuku. Kamu katakan bahwa dirimu takut tentang kejadian dulu, tapi kamu katakan kamu masih sayang kepadaku. Dan dari keadaan itu aku cukup sabar menunggu untuk meyakinkan hatimu. Walau aku serasa seperti menjalani hari dengan detik seperti suasana malam yang sunyi.

Aku masih menunggu sampai saat aku menulis ini, aku ingin kita kembali. Aku merindukan manjamu, menantikan dirimu yang selalu manja didepanku dan dirimu selalu melakukan itu walau di depan Ibu mu. Kembalilah seperti kemarin, seperti hariku yang berwarna karena adanya dirimu. Jangan jadikan hariku gelap seperti ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar